Shadow from My Backpack

Traveller, Writer, Photographer, Engineer

Horeee Dapat Sertifikat PADI

with 2 comments

Guys, what makes you here? Why you interested for diving?
“Saya pernah ke Nusa Dua, Trawangan, Meno, Air dan Kepulauan Seribu namun hanya mencicipi permukaan airnya. Snorkeling aja dan ngiri liat orang nenteng-nenteng tabung selam”, jawab saya ke Benneth Shane.

Ya, itulah pertanyaan pertama pak Shane Benneth, seorang dive master PADI (Professional Association of Diving Instructor) saat hari pertama kami di kelas. Sebenarnya ada tujuan lain kenapa akhirnya mengambil sertifikasi Open Water Course. Saya belum mau ke luar negeri sebelum menyelam ke Raja Ampat.

Susah amat mau ke luar negeri harus ada syaratnya? Hahaha.. biarin, meski kebanyakan se-usia saya udah banyak yang ngurus paspor demi backpackeran ke negeri sebelah, saya belum tertarik punya paspor.

Kursus selam Open Water ini relatif singkat. Butuh waktu empat kali pertemuan. Butuh dua weekend, hari sabtu dan minggu. Kelas hanya dibatasi enam murid, pertemuan pertama tes renang 200 meter dan mengapung selama 10 menit. Selanjutnya teori kelas kemudian menggunakan alat selam ke kolam renang.

Besoknya di pertemuan kedua langsung nyemplung ke laut. Kami sudah mahir melepas dan memasang BCD, regulator, weight belt dan tabung selam. Tujuan pertama kali kami ada di South Marker. Kira-kira naik boat selama 45 menit dari Aquatic, Sangatta.

Minggu depannya di pertemuan ketiga adalah ujian teori dengan 50 soal. Jika sampai salah 15 berarti ada ujian ulangan. Nilai saya tertinggi di kelas, yakni salah empat saja. Hehehe.. engineer kok di tantang ujian hitungan!

Pertemuan keempat di hari Minggu kami menyelam di Bengalon Reef, inilah pengalaman selam yang sangat menakjubkan. Kami dibawa oleh Pak Shane menyelam di kedalaman 16 meter. Saya serasa masuk akuarium mahal dengan berbagai flora fauna bawah laut berwarna warni. Saya tidak terlalu hapal dengan jenis ikan, yang saya hafal hanya ikan nemo! Hehe..

Meski tinggal di pedalaman Kaltim, kesempatan untuk menyalurkan hobby masih keturutan. Di tempat saya sekarang, ada club yang menaungi hobby para penyelam. TBDC, yaitu Tanjung Bara Dive Club, komunitas yang berdiri sejak tahun 2000-an.

Terus kapan saya ke Raja Ampat? Suatu saat saya akan memosting perjalanan keliling ke Pulau Misool, Salawati, Batanta dan Waigeo ke blog ini.

Written by walangkadoeng

December 3, 2011 at 2:56 am

Posted in Coretan gw di sini

Tagged with ,

2 Responses

Subscribe to comments with RSS.

  1. Nice.. welcome to the cclub bro..

    Zuhri

    December 3, 2011 at 8:30 am


Leave a reply to walangkadoeng Cancel reply